Pada suatu hari ada tukang sedang bekerja di rumah Ibu Elsye Nanlohi, Sabari. Istri tukang tersebut bernama bu Neneng hendak melahirkan dengan operasi sesar, mereka tidak ada biaya. Ibu Elsye Nanlohi, Sabari hendak membawa bu Neneng melahirkan ke rumah sakik tempat dia bekerja. Bu Neneng datang ke rumah ibu Elsye Nanlohi, Sabari. Tiba di rumah bu Neneng pergi ke kamar mandi hendak buang air kecil, pada saat itu juga bu Neneng melahirkan bayinya dengan selamat. Setelah bayinya semakin besar, ibu Elsye Nanlohi, Sabari mengajak bu Neneng berbakti di gereja Jakasampurna.
Beberapa waktu kemudian, bu Neneng menceritakan kepada kel. Imam Santoso tentang perbaktian hari Sabat di gereja Jakasampurna. Istri bapak Imam Santoso diajak ke gereja. Dia merasa senang karena disambut baik oleh anggota jermaat Jakasampurna. Kemudian pdt Benny Lingga mengadakan KPA di rumah kel. Imam Santoso.
Tidak lama kemudian, Bapak Imam Santoso, ibu Yohana F. Tri Winensi, dan putranya Agung Wijaya dibaptiskan pada tanggal 2 Januari 2010
Keluarga Pendeta Benny Lingga dengan semangat mengadakan KPA di beberapa tempat yaitu:
KPA PPI
KPA Pondok Kopi
KPA Gang Seng
KPA Palem V
KPA Pulo Gebang
KPA diatas terbentuk pada tahun 2010 dengan semangat pelayanan Pendeta Benny Lingga yang pada saat itu masih berstatus pendeta muda. Selanjutnya setelah KPA semakin berkembang terbentuklah Cabang SS dari GMAHK Jakasampurna dengan nama GALAXY. nama GALAXY muncul karena daerah / kegiatan untuk ibadah dilakukan di wilayah itu.
Pertumbuhan anggota berbakti semakin banyak sehingga Pada tanggal 9 Oktober 2011 Cabang SS ini di organisir menjadi GMAHK GALAXY dan tercatat sebagai jemaat ke 138 di Konfrens DKI (JLC) dengan anggota 65 Orang. Agar ibadah dapat berjalan baik tempat ibadah yang di gunakan / disewa untuk berbakti adalah Gereja Pouk Anugerah.
Tongkat estafet pengembalaan digantikan oleh pendeta Johnson Simorangkir, masa pelayananan ini dimulai dari gereja Pouk Anugerah dan berpindah ke Rumah Bp. Pandu Sembiring.
Pada saat itu Pdt. Johnson Simorangkir masih berstatus pendeta muda, beliau bersama jemaat galaxy bergumul dalam doa untuk mencari tempat ibadah lainnya. Karena berdasarkan informasi dari gereja Pouk Anugerah, Jemaat Galaxy tidak dapat menggunakan gereja Pouk Anugerah untuk ibadah di hari sabtu. Atas pergumulan dan kasih sayang Tuhan melalui Bp. Pandu Sembiring, jemaat galaxy diberikan tempat untuk berbakti di rumah Bp. Pandu Sembiring.
Disamping itu keterbatasan transportasi merupakan Pergumulan jemaat untuk datang ibadah setiap hari sabat. Anggota jemaat menggunakan Mobil Box sebagai transportasi. karena mobil box tidak nyaman untuk mengangkut orang, atas berkat Tuhan pada tanggal 5 April 2014 mobil box di gantikan oleh angkot umum.
pada tanggal 16 Februari 2016 tongkat estafet pengembalan di gantikan oleh Pendeta Berlin Situmeang, masa pelayanan ini di mulai dari Rumah Bp. P Sembiring berpindah ke Ruko dan membangun Gereja Galaxy.
Dengan semangat penginjilan, Gembala dan majelis jemaat membentuk tim untuk mencari Ruko. Puji Tuhan pada tanggal 07 Agustus 2018 jemaat mendapat ruko untuk disewa di Grand Galaxy Park selama 3 tahun dengan harapan nantinya Ruko tersebut dapat di beli sebagai tempat ibadah permanen.
Pencarian danapun dilakukan melalui acara konser pada tanggal 1 September 2020 di Balai Kartini Nusa Indah. Dana hasil konser sudah terkumpul dengan tujuan untuk membeli ruko tersebut, namun Tuhan berkehendak lain. Berawal dari informasi yang didapat bahwa tanah dari gereja Pouk Anugrah akan di bagi. kemudian berdasarkan informasi tersebut Jemaat Galaxy mencari informasi dan akhirnya mendapatkan bagian sebidang tahan dengan luas: 316,3 m2 yang saat ini menjadi tempat perbaktian permanen Gereja Masehi Advent Hari Ke tujuh Jemaat Galaxy. Semuanya adalah Berkat dan kebaikan Tuhan.